Solo (Espos)--Mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang tergabung dalam Saseru Bersatu (Satu) mengadakan aksi demonstrasi menuntut transparansi Iuran Orangtua Mahasiswa (IOM), di fakultas setempat, Selasa (4/1) siang.
Koordinator lapangan aksi, Hary Sulistyo, saat ditemui Espos di sela-sela aksi mengatakan sebenarnya keberadaan IOM sangat membantu mahasiswa. Selama ini mahasiswa bisa mendapatkan dana IOM ketika ada kegiatan. Mahasiswa juga tidak menuduh pengurus IOM telah melakukan korupsi. Tapi mahasiswa menuntut adanya transparansi penggunaan dana IOM. “Mahasiswa juga menuntut dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan yang menggunakan dana IOM. Pasalnya dana IOM adalah dana yang dibayarkan orangtua mahasiswa,” jelasnya.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dalam tuntutannya yang dibacakan di depan Dekan FSSR UNS, Drs Sudarno MA, mahasiswa mendesak transparansi IOM yang meliputi laporan pertanggungjawaban IOM, program kerja IOM tiap tahun, informasi IOM, mekanisme administrasi serta kinerja IOM. Menanggapi hal itu Sudarno mengungkapkan sebagian besar tuntutan mahasiswa sebenarnya telah dilakukan. Misalnya terkait perencanaan penggunaan IOM dan pelibatan orangtua serta mahasiswa dalam pengambilan kebijakan. Tapi karena jumlah mahasiswa dan orangtua sangat banyak, pihak yang dilibatkan hanya perwakilan. Ia juga menegaskan bahwa soal transparansi akan dilakukan karena dana IOM selama ini tidak dikorupsi satu sen pun. Dalam jangka pendek, mahasiswa menuntut agar transparansi IOM diwujudkan dengan melampirkan LPj IOM saat pembagian Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa dan dikirimkan ke alamat orangtua setiap mahasiswa. Menanggapi hal itu, Sudarno mengatakan ia akan menyampaikan permintaan tersebut kepada pengurus IOM. ewt