Esposin, SOLO—Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK-Tekstil) Solo menandatangani kerja sama dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) di aula kampus setempat, Jumat (9/8/2024). Mitra industri itu nantinya langsung menyerap lulusan sehingga langsung bekerja.
Direktur AK-Tekstil, Wawan Ardi Subakdo mengatakan pada kesempatan tersebut pihaknya menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan 17 mitra usaha di bidang tekstil.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Ada 17 industri yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY [Daerah Istimewa Yogyakarta]. Ini baru sebagian, karena total ada 45 industri,” kata dia ketika ditemui wartawan selepas penandatanganan, Jumat (9/8/2024).
Dia mengatakan sebetulnya AK-Tekstil memiliki mitra lebih dari 60 perusahaan yang sudah menjalin kerja sama. Sedangkan terdapat 45 mitra yang harus diperbarui MoU kerja sama.
“Sampai akhir tahun kami akan melakukan pembaruan kerja sama. Untuk mitra baru juga turus kami targetkan. Harapannya kami sebagai institusi pendidikan bisa mendorong industri tekstil sebagai penyedia SDM,” kata dia.
Dia mengatakan kerja sama ini dibutuhkan agar lulusan AK-Tekstil bisa langsung terserap di dunia industri. Maka diperlukan menggandeng mitra yang strategis.
Meski kondisi industri tekstil nasional masih kurang baik, dia mengatakan kebutuhan tenaga kerja masih sangat tinggi. Dia mengatakan setiap tahun meluluskan sekitar 240 yang siap kerja, sedangkan permintaan dari industri lebih dari 300 tenaga kerja.
“Kebutuhan dari industri masih di angka lebih dari 300. Sebetulnya masih terbuka peluang. Padahal itu [posisi yang dibutuhkan] bukan operator, tapi di atas operator. Tantangan kami mengubah mindset masyarakat bahwa kami siap bekerja,” kata dia.
Pengurus bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Horison Silaen yang turut hadir menyambut baik MoU tersebut. Menurut dia, AK-Tekstil sudah menjadi kampus skala nasional yang mahasiswa berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kami harapkan lulusannya itu tanpa ada waktu tunggu, karena kita tahu sudah mulai dari awal penerimaan mahasiswa sudah kerja sama dengan mitra. Jadi secara tingkat akademik dilakukan oleh kampus, kemudian wawancara psikotes dilakukan oleh industri, jadi kerja sama dijalin dari awal,” kata dia.