Esposin, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marivest), Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan komentarnya terkait kontestasi politik atau suasana politik menjelang Pilpres 2025. Ia pun sempat menyinggung mengenai banyak komentar yang dilayangkan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Menurutnya, perbedaan pendapat boleh saja dilakukan tetapi tetap berteman dan tidak bermusuhan. Luhut pun mengingatkan masyarakt untuk pintar membaca tanda-tanda zaman.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Dan ingat, pintar-pintar membawa tanda-tanda zaman dan basisnya data. Bukan bicara perasaan. Jangan kita gampang judge orang lain," ucapnya dalam video yang baru diunggahnya dalam akun instagramya @luhut.pandjaitan, Sabtu (18/11/2023).
Ia pun meminta semuanya untuk tidak melabeli seseorang dengan ingusan, penghianat, dan lain sebagainya. "Bilang ingusan lah bilang penghianat lah, siapa sih yang mau jadi penghianat. Kita harus dewasa, ngapain bermusuhan," lanjutnya.
Kemudian kondisi yang diambil Jokowi dengan melakukan rekonsiliasi bersama Prabowo Subianto adalah hal yang harus diapresiasi. "Kenapa mesti berkelahi? Pak Jokowi sudah menunjukkan kebesaran jiwanya rekonsiliasi dengan pak Prabowo dan hasilnya sekarang bagus," Dari situ, ia meminta para pendukung untuk tidak mudah baper dan melayangkan tudingan-tudingan. "Jangan baperanlah, jangan terus gampang nuduh kiri dan kanan. Kalau tidak suka jangan pilih," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Luhut Buka Suara soal Politik 2024, Bela Jokowi dan Prabowo"