Longsor Ponorogo, tim pencari korban meminta bantuan paranormal untuk melacak keberadaan korban.
Madiunpos.com, PONOROGO -- Tim pencarian korban tertimbun tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, menggunakan bantuan paranormal atau "orang tua" yang ada desa tersebut.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Kami juga meminta bantuan 'orang tua' yang ada di desa ini. Ini kan bentuk kearifan lokal yang ada di daerah. Kami juga memanfaatkannya untuk pencarian korban," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tri Budiarto, di lokasi bencana Desa Banaran, Senin (3/4/2017).
Tri menuturkan tim pencari korban meminta bantuan paranormal dan tokoh masyarakat setempat untuk mendeteksi keberadaan korban. Hal itu dilakukan karena kondisi timbunan tanah sangat tebal dan tidak mungkin kalau menyisirnya secara keseluruhan.
Untuk itu perlu adanya bantuan pendeteksi. "Ya segala upaya kita lakukan. Salah satunya ya dengan meminta bantuan tokoh masyarakat untuk mendeteksi keberadaan korban," ujar Tri.
Menurut dia, tokoh masyarakat tersebut minimal tahu kondisi lokasi dan memberikan gambaran kepada tim. Dia mencontohkan pada saat kejadian korban berada di lokasi dan berada di luar rumah. Dengan informasi seperti itu tentu memudahkan petugas mencari korban.
Tim pencari korban dibagi menjadi tiga sektor yaitu sektor A, sektor B, dan sektor C. Masing-masing sektor menggunakan caranya sendiri-sendiri yaitu ada yang menggunakan cangkul, alat berat, hingga air dalam mencari korban.