Kurang lebih, siswi SDN Sumber IV ini bercerita selama lima menit. Kepada Esposin, Desi mengungkapkan hanya satu minggu belajar dan menghafalkan cerita Keong Emas. “Pemilihan cerita rakyat diundi, waktu itu saya mendapat undian untuk bercerita Keong Mas. Lalu selama satu minggu saya menghafalkan dan belajar cara bercerita. Biasanya saya bercerita di depan cermin untuk mengetahui apa saja yang kurang pas dan mengetahui ekspresi saya saat bercerita,” ungkap bungsu dari empat bersaudara ini.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Desi mengaku deg-degan saat akan maju untuk bercerita. Namun dia mengaku santai dan merasa yakin ketika sudah berada di panggung. Desi mengaku sangat senang bisa mengikuti lomba. Gadis kecil berambut keriting ini mengatakan suka menjadi pusat perhatian. Dengan malu-malu Desi mengungkapkan sejak duduk di bangku taman kanak-kanak dia sudah suka mengikuti lomba, baik lomba tari, mewarnai dan menggambar. Pengalaman lomba itu pulalah yang membuat dia tidak terlalu grogi saat naik pentas. Lomba bercerita, baru sekali ini dia lakoni. Walau begitu, dia sangat optimistis bisa menang.
Karena keinginan menjadi juara begitu besar, Desi tanpa lelah terus berlatih. Saat berlatih, Desi mengaku dibantu nenek dan kakaknya. Menurut penuturannya, nenek dan kakaknya banyak memberikan masukan mengenai kekurangan penambilan dia. Oleh karena itu, Desi merasa puas dengan presentasi dia waktu bererita.
Lomba Aku Bercerita merupakan rangkaian acara Beri Bukumu yang diadakan di enam Taman Cerdas, yakni di Kelurahan Sumber, Pajang, Kadipiro, Gandekan, Joyotakan dan Mojosongo oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam lomba bercerita, setiap taman cerdas mengirimkan tiga perwakilan. Menurut humas lomba, Miftah Farid Widhagdha, mengungkapkan lomba tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus memotivasi anak-anak untuk meraih impian mereka.