Esposin, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan sebanyak 104.378 orang mengungsi dari banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat. Para pengungsi itu berasal dari lima kecamatan dan 33 kelurahan.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
“Saat ini sebagian banjir telah surut. Hanya menyisakan genangan dan lumpur,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2016). Hingga saat ini, kata Sutopo, tidak ada laporan korban jiwa meninggal dan hilang akibat banjir.
Fasilitas kesehatan yang rusak meliputi empat puskesmas, 29 puskesmas pembantu, 29 pondok bersalin desa (polindes), dan satu kantor Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Obat-obatan dan sarana medis ikut terendam banjir sehingga diperlukan bantuan obat-obatan dan tenaga medis.
Upaya penanganan darurat banjir terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), BNPB, TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bima, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha, dan relawan lainnya.
Kota Bima telah diterjang banjir besar dua kali yang menyebabkan ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian satu hingga 3 meter pada Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12/2016).