Esposin, JAKARTA — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir, mengaku kesulitan membebaskan lahan untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan, agar tetap dapat memenuhi kebutuhan di Jakarta.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Kami sudah lapor ke Menteri ESDM dan Menteri BUMN bahwa ada infrastruktur yang perlu diperbaiki. Kejadian ini sudah lama, sekitar enam sampai tujuh tahun lalu seharusnya sudah ada perbaikan, karena kelebihan beban,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Sofyan Basir mengatakan banyak infrastruktur kelistrikan yang harus diperbaiki di Jakarta, karena kelebihan beban dan perawatan rutin. Tetapi PLN selama ini kesulitan mendapatkan lahan baru untuk mengembangkan infrastruktur di Jakarta.
Sofyan menuturkan PLN sudah mengkaji beberapa alternatif untuk menambah infrastruktur di Jakarta, seperti membangun transmisi di atas perumahan dan menggelar kabel bawah tanah.
Menurut dia, saat ini PLN dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah sepakat untuk memprioritaskan jalur-jalur kabel yang akan digelar perusahaan, gardu induk, dan pergantian trafo yang telah rusak.
Nantinya, perusahaan akan menggunakan tanah milik Pemerintah DKI Jakarta, BUMN, TNI, dan pemerintah pusat. Akan tetapi, PLN memerlukan peraturan presiden untuk melaksanakan hal tersebut, karena terkait dengan lembaga lain.
“Kami berharap masyarakat memberikan lahan atau izin atasnya dilewati oleh kabel transmisi. Kami akan lakukan ini di awal tahun depan, karena pendanaan sudah ada, izin dari pemda juga sudah didapat,” ujar dia.