Esposin, JAKARTA -- Presiden Donald Trump melontarkan kritik tajam kepada hakim federal yang menolak kebijakannya melarang warga dari tujuh negara Islam masuk ke AS. Dia menyebut sikap hakim itu mempersulit aparat penjaga perbatasan negara.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Dalam serangkaian pernyataannya melalui akun Twitter, Trump terus menyerang sistem peradilan negara itu. Bahkan, dia mengatakan warga AS harus mempersalahkan Hakim Federal James Robart dan sistem peradilan jika terjadi sesuatu.
Trump tidak memerinci ancaman apa yang akan dihadapi negaranya. Dia menambahkan bahwa dia telah memerintahkan departemen Keamanan dalam Negeri untuk sangat berhati-hati. ”Pengadilan telah membuat pekerjaan penjaga keamanan perbatasan menjadi sangat sulit,” jarnya sebagaiana dikutip Reuters, Senin (6/2/2017).
Pernyataan Trump di Twitter ini juga disampaikan sehari setelah sebuah panel hakim membatalkan banding Gedung Putih untuk memberlakukan kembali larangan itu. "Jika sesuatu terjadi salahkan dia [hakim federal] dan sistem peradilan," cuit Trump lagi.
Cuitan Trump ini rangkaian terakhir dari serangannya terhadap sistem peradilan AS. Belum lama ini Wakil Presiden Mike Pence mengatakan bahwa Trump berhak mengkritik dua cabang pemerintahan [yudikatif dan legislatif]. Tapi itu bukan berarti mempertanyakan legitimasi hakim.
Selama akhir pekan ini, Trump menghabiskan waktu di resort Mar-a-Lago miliknya di Florida dan selama itu pula dia mendadak bungkam. Sepekan terakhir Trump justru terus-terusan berkicau di Twitter.
Dia mulai dari mem-posting jam kerjanya sampai membela mati-matian keputusannya melarang warga negara Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Surianm dan Yaman masuk ke AS selama 90 hari ke depan. Dia juga menangguhkan program pengungsi selama 120 hari dan memutus sama sekali program pengungsi Suriah.