Jakarta (Esposin) -- KBRI Tokyo terus melacak kemungkinan warga negara indoneisa (WNI) yang menjadi korban akibat gempa dan tsunami di Jepang. KBRI melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian Jepang.
"Kita minta bantuan dan bekerja sama dengan kepolisian setempat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, Sabtu (12/3/2011).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
KBRI juga meminta bantuan Persatuan Pelaut Jepang guna mengetahui kemungkinan WNI yang bekerja di pelayaran menjadi korban. "Sampai saat ini kita tidak temukan korban WNI. Kita harap tidak ada," imbuhnya.
KBRI juga sudah mengirimkan tim ke Miyagi dan Iwate yang merupakan daerah paling parah. "Kita sudah berhasil menemui 95 kepala keluarga di dua tempat itu, dan mereka kini ditampung di 6 lokasi," terang Michael.
Posko pengaduan Kemlu juga sudah memfasilitasi 35 orang WNI di Jepang untuk berbincang dengan keluarga mereka di Jakarta. "Total sejauh ini ada 175 laporan," tuturnya.
Gempa 8,9 SR dan tsunami mengguncang Jepang, Jumat (11/3/2011). Ratusan orang meninggal dunia akibat bencana ini dan kemungkinan korban tewas terus bertambah.
(dtc/try)