Esposin, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas secara mendadak untuk membicarakan nilai tukar (kurs) rupiah yang terdepresiasi terhadap dolar AS, Rabu (11/3/2015) petang.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Rapat dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, dan Seskab Andi Widjajanto.
Dalam pernyataan pembuka rapat terbatas, Presiden Jokowi mengatakan secara umum akan dibahas perekonomian global yang pastinya berhubungan dengan kurs rupiah. Meskipun terjadi pelemahan rupiah terhadap dolar AS, secara fundamental, kondisi perekonomian Indonesia cukup baik.
Hal itu juga didukung harga saham gabungan yang terus membaik. Kemudian dengan kelonggaran ruang fiskal lebih baik dibandingkan periode pemerintahan sebelumnya, Jokowi yakin bahwa target pertumbuhan ekonomi 5,7% tahun ini bisa diraih.
"Kita semuanya harus optimistis bahwa tahun ini ekonomi kita akan tumbuh lebih baik, tapi kita harus tetap hati-hati," kata Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan ini, presiden ingin mendengar langsung keterangan dari menteri dan kepala lembaga terkait. Tadi malam, Presiden Jokowi juga sudah melakukan pertemuan serupa di Istana Merdeka.