Esposin, JAKARTA – Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Senin (31/8/2015) rupiah melemah 10 poin atau 0,07% ke Rp13.993 /US$.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (31/8/2015) bergerak pada rentang Rp14.035-Rp14.100.
Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Senin (31/8/2015) kembali ke level 95, setelah sempat menguat di awal perdagangan.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (31/8/2015) dibuka menguat 0,06% ke 96,162. Pada Jumat, indeks dolar ditutuo menguat 0,52% ke 96.106.
Pada pk. 06:06 WIB, indeks jadi berbalik melemah 0,12% ke 95,995, dan bergerak di kisaran 95,958—96,174.
Mata uang dolar pulih dari level terendah tujuh bulan, setelah aksi jual saham di bursa global mereda dan data menunjukkan ekonomi AS membaik.
Namun pasar mempertanyakan kemungkinan bank sentral AS Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya tahun ini, setelah dikaitkan dengan volatilitas pasar keuangan setelah Tiongkok mendevaluasi yuan.
Pasar saat ini investor menunggu data nonfarm payroll yang dirilis pada 4 September untuk menjadi dasar pertimbangan bagi Fed, dalam merealisasikan rencana kenaikan Fed Rate pada rapat yang digelar pada 16—17 September 2015.
"Banyak informasi baru bagi Fed. Ini akan menarik untuk melihat apakah mereka mengambil langkah mundur terkait rencana kenaikan suku bunga," kata Lennon Sweeting, Broker USForex Inc seperti dikutip Bloomberg, Senin (31/8/2015).