Esposin, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,57% atau 76,5 poin ke level Rp13.467 per dolar AS pada awal perdagangan Senin (27/6/2016).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Pelemahan ini terjadi saat mata uang Asia juga terpantau cenderung tertekan terhadap dolar AS.
Sebelumnya, rupiah di pasar spot juga ditutup melemah 1,08% atau 143 poin ke Rp13.391 per dolar AS.
Sepanjang akhir pekan lalu rupiah berfluktuasi, dan ditransaksikan pada kisaran Rp13.218 - Rp13.530 per dolar AS.
Pada awal perdaangan, nilai tukar rupiah dibuka dengan penguatan 0,23% atau 30 poin ke 13.218 per dolar AS, di tengah optimisme pasar global akan hasil positif referendum Inggris sebelumnya.
Namun seperti diketahui, hasil perhitungan suara referendum Inggris di Uni Eropa secara tidak terduga memenangkan dukungan Inggris untuk keluar (Brexit).
Menurut www.telegraph.co.uk, pada pk. 07.30 atau pk. 13.30 WIB suara yang menginginkan Inggris tetap di Uni Eropa sebesar 48,1%, dan yang keluar UE 51,9%.
“Kita akan mencermati dampak [Brexit] sampai dengan hari Senin,” kata Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (24/6/2016).