Harianjogja.com, JOGJA - Sebuah isu hoax tentang kurikulum 2013 (K-13) menyasar ke sejumlah kalangan di wilayah DIY sepekan terakhir.
Kabar tidak jelas lewat broadcast short message service (SMS) handphone tersebut mengabarkan tentang penghapusan K-13. Sebagai gantinya, pemerintah akan kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji pun sempat dimintai penjelasan sejumlah pihak terkait broadcast tidak jelas itu. Aji memaparkan, sejumalah pihak terutama sekolah tidak perlu terlalu risau dengan kelangsungan K-13. Dia menjamin kurikulum terbaru itu akan jalan terus karena Kementerian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah juga sudah menetapkan tetap memakai K-13 untuk pembelajaran di sekolah.
"Kabar itu tidak benar dan hanya sebuah upaya pihak tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh keadaan. Sekali lagi saya tekankan K-13 akan jalan terus," ujar Baskara Aji memberikan informasi kepada wartawan, Selasa (2/12).
Sayangnya Aji hanya mendengar adanya kabar miring dari broadcast itu. Dia tidak pernah mendapatkan broadcast langsung dari si pembuat isu tidak benar tersebut. Padahal dia sudah menyiapkan jawaban simpel untuk membuat si penyebar isu merasa jengkel.
"Saya sudah siapkan jawaban singkat. Jawaban itu yakni enga-Pushi," tandasnya.
Kabar itu pun hanya menyasar ke kalangan tertentu. Sejumlah kepala sekolah tidak mendapat broadcast itu secara langsung. Mereka hanya mendengar dari kalangan siswa dan orangtuanya. (Baca Juga : KURIKULUM 2013 : Terlalu Prematur, Anies Evaluasi Penerapan K-13)