SOLO -- Kualitas guru menjadi salah satu sorotan dalam pelaksanaan kurikulum baru pada 2013. Banyak pihak yang pesimistis melihat kondisi guru saat ini. Para guru juga tidak ingin dijadikan kambing hitam jika pelaksanaan kurikulum 2013 tidak berjalan baik.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Solo, Sugiaryo, mengungkapkan guru khawatir akan dijadikan kambing hitam karena menjadi faktor utama keberhasilan penerapan kurikulum baru. Guru juga memiliki andil dan tanggung jawab besar sebagai pelaksana kurikulum.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Perlu persiapan panjang agar guru siap menyongsong kurikulum baru, kalau tidak akhir-akhirnya yang disalahkan pasti gurunya,” jelasnya saat dihubungi Esposin, Senin (10/12/2012).
Selain itu, Sugiaryo menilai perlu adanya uji coba penerapan kurikulum 2013 yang langsung dihadapi para guru. Sehingga mereka bisa mempersiapkan diri dengan melihat contoh di lapangan.
“Uji coba bisa dilakukan bertahap sampai penerapan kurikulum terlaksana secara menyeluruh,” imbuhnya.
Sementara itu, konsep master teacher yang akan dibina Kemendikbud juga dinilai tidak efektif. Karena menurutnya pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru harus dilakukan secara terus menerus dan tidak hanya dilakukan selama enam bulan kepada semua guru.
“Kalau yang dibina hanya sampel guru, bagaimana guru-guru di sekolah lain?,” herannya.
Untuk itu Sugiaryo meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan kajian terlebih dulu untuk pemetaan mengenai kualitas guru sebelum progam master teacher dijalankan. Hal itu untuk melihat sejauh mana kemampuan guru untuk menyesuaikan diri terhadap pelaksanaan kurikulum baru.
Meski demikian, Sugiaryo sepakat dengan pembaruan kurikulum yang dilakukan Kemendikbud, karena dia menilai perubahan kurikulum itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Idealnya perubahan kurikulum itu dibarengin dengan perubahan kualitasi guru yang semakin baik.
Salah satu guru SMK Negeri 5 Solo, Siti Fatmawati, mengaku sampai saat ini dirinya belum mendapatkan pengarahan dari sekolah mengenai kurikulum 2013. Sehingga dia pun mengaku tidak akan siap jika mulai semester depan kurikulum langsung diterapkan.