Esposin, SOLO - Salah satu penerbi di Soloraya, CV Media Karya Putra Sukoharjo, merugi hingga miliaran rupiah karena telanjur mencetak buku Kurikulum 2013 (K-13).
Perusahaan itu pun menyetop distribusi buku Kurikulum 2013 setelah Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menginstruksikan penundaan implementasi kurikulum baru tersebut.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Direktur CV Media Karya Putra Sukoharjo, Syaifullah Wali, mengaku telah mencetak sekitar 1,5 juta eksemplar buku paket reguler Kurikulum 2013.
Dari jumlah tersebut, buku yang sudah terdistribusikan hingga awal Desember ini ada sekitar 300.000 eksemplar.
“Setelah adanya pengumuman penundaan penerapan kurikulum tersebut, pencetakan dan pendistribusian kami hentikan sementara. Akibatnya, kami mengalami kerugian sekitar Rp1,5 miliar,” ujarnya saat dihubungi
Sedangkan, buku paket reguler Kurikulum 2013 yang sudah telanjur dijual di pasaran, menurutnya, juga sudah tidak laku.
Syaifullah menilai kebijakan Kemendikbud untuk menunda implementasi Kurikulum 2013 di ujung semester gasal adalah keputusan yang kurang tepat. Pasalnya, keputusan tersebut merugikan sejumlah pihak, termasuk penerbit dan sekolah.
Sementara, anggota Komisi II DPRD Solo, Edy Jasmanto, mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah yang menunda implementasi Kurikulum 2013.
“Kurikulum 2013 ini sebenarnya bagus, tetapi kenapa kok ujuk-ujuk malah diberhentikan. Berapa milyar uang negara yang sia-sia dipakai untuk kurikulum tersebut,” ujarnya kepada