by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Senin, 26 Januari 2015 - 05:40 WIB
Kurikulum 2013 dihentikan, buku yang lama dinanti pun akhirnya hanya disimpan.
Harianregional.com, BANTUL- Anggaran pengadaan buku senilai Rp4 miliar oleh Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Kabupaten Bantul sia-sia menyusul tidak berlakunya kurikulum 2013 mulai Kamis (22/1/2015) lalu.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dikdas Bantul Masduki mengatakan lembaganya sudah terlanjur membeli buku kurikulum 2013 untuk semester dua ini. Bahkan buku-buku itu sudah didrop ke sekolah-sekolah.
Dikdas kata dia sengaja bergerak cepat melakukan pengadaan buku agar dapat digunakan sejak hari pertama pelajaran semester dua dimulai. Pembelian buku itu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digelontorkan pemerintah pusat.
"Pengadaannya serta pejabat pembuat komitmen dengan rekanan sebenarnya dari pusat, kami di daerah hanya melakukan pembayaran dengan DAK," terang Masduki Jumat (23/1/2015).
Namun, setelah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Dasar dan Menengah menginstruksikan DIY kembali ke kurikulum 2006, otomatis buku anyar itu tidak digunakan.
"Buku kurikulum 2013 tetap disimpan di sekolah hanya jadi referensi saja, buku utamanya yang kurikulum 2006," ujarnya lagi.