Jakarta -- Kualitas pemilu kepala daerah (kada) sepanjang 2010 lebih buruk bila dibanding periode 2005. Baik dari sisi KPUD selaku penyelenggara hingga dari peserta kontestasi pucuk pemerintahan di daerah tersebut.
Demikian ujar Jerry Sumampaow, koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi), dalam diskusi bertajuk 'Evaluasi Pilkada 2010'. Diskusi digelar di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta, Senin (14/6).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Kami catat ada 91 pemilu kada pada April-Juni 2010. Sebagian besar menunai masalah lebih besar dibanding 2005," kata dia.
Menurutnya dari sisi penyelenggaraan, kinerja KPU Daerah ternyata tidak ada perbaikan dibanding 2005. Buktinya masih banyaknya kasus DPT bermasalah dan kecurigaan penyimpangan dana penyeleggaraan.
"Sepertinya mereka makin percaya diri posisinya aman, sebab kasus-kasus dan masalah di masa silam berhenti begitu saja. Sehingga tidak perbaiki diri," kritik Jerry.
Sementara peserta pemilu kada juga dinilai tidak belajar dari masalah di masa silam. Masih saja ada kontestan yang memalsukan ijazah bahkan pengerahan massa pemilih dari luar wilayah pelaksaan pemilu kada.
"Contoh kasus di Samosir dan Siantar yang akhirnya berpotensi timbul kerawanan keamanan," ujar Jerry.
dtc/isw