Esposin, BRISBANE - Amerika Serikat (AS) menjanjikan kucuran dana hingga US$3 miliar atau sekitar Rp36,6 triliun untuk membantu menangani persoalan perubahan iklim. Kontribusi tersebut merupakan nilai terbesar, dan hampir dua kali lipat dari bantuan yang diberikan negara maju lainnya.
Hal itu diungkapkan Presiden AS, Barack Obama, dalam KTT G-20 di Brisbane, Australia. “Bersamaan dengan negara lainnya, kami akan membantu komunitas dan negara-negara berkembang untuk mengembangkan sistem pemberitahuan bencana alam, pertahanan, dan infrastruktur ketahanan iklim,” katanya, Sabtu (15/11/2014).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Selain itu, AS juga berkomitmen membantu negara miskin dan berkembang untuk mengurangi polusi karbon, dan berinvestasi pada energi yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Tim Costello, Ketua World Vision Australia dan C20 mendesak Australia juga turut terlibat aktif dalam menangani persoalan perubahan iklim.
Seperti diketahui, Australia melalui Perdana Menteri Tony Abbot lebih memfokuskan momen G-20 untuk menggenjot pertumbuhan dan lapangan pekerjaan.
“Saya kira, ini saatnya Australia mulai terlibat dalam usaha penanganan perubahan iklim. Great Barrier Reef mulai terancam, dan musim panas menjadi musim terpanas sedunia,” katanya.