Esposin, JAKARTA -- Penumpang Kereta Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline jurusan Serpong-Tanah Abang yang bertabrakan dengan truk pengangkut premium di Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (9/12/2013), sudah merasakan keganjilan saat berangkat. Selain itu, pintu otomatis di gerbong juga tidak langsung terbuka setelah tabrakan terjadi.
Menurut keterangan Veronica, seorang penumpang di gerbong wanita, KRL tersebut sempat mengalami penundaan keberangkatan. "Saya naik dari [Stasiun] Sudimara [Ciputat], keretanya terlambat karena ada perbaikan AC di Serpong," ungkap Veronica seperti disiarkan secara langsung oleh Metro TV, Senin siang.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kejadian tersebut begitu cepat. Tiba-tiba, kata Veronica, dia merasakan kereta tersebut melambat dan diakhiri dengan tabrakan. Gerbong yang ditumpanginya pun terguling. Dia pun sempat tertindih penumpang lain setelah gerbong terguling.
"Kebetulan saya berada di pintu. saya tidak bisa bergerak. Semua orang menginjak saya, saya keluar setelah semua orang dievakuasi warga. Warga membantu mengevakuasi dengan memecah kaca," lanjutnya.
Dalam peristiwa itu, ada sepeda motor yang tertimpa dan terbakar. "Kami panik, api keluar dan asap masuk dalam gerbong, kami tidak bisa bernafas. Korban luka bakar di bagian kaki dan sebagian di bagian perut. Beberapa polisi dan tentara masih mengevakuasi beberapa korban tewas di gerbong."
Selain itu, Veronica mengungkapkan pintu otomatis tidak serta merta terbuka, bahkan saat gerbong sudah terguling. "Kami masih injak kaca. Bahkan tidak ada petugas kai di gerbong perempuan."