Esposin, ATHENA – Yunani resmi menyandang status sebagai negara bangkrut setelah tidak mampu membayar utang sebesar US$1,7 miliar atau setara Rp22,7 triliun ke International Monetary Fund (IMF) yang jatuh tempo 30 Juni 2015 lalu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Sempat menerima bantuan US$7,6 miliar atau setara dengan Rp101,4 triliun, krisis ternyata belum juga terhindar dari Yunani. Negeri Para Dewa ini masih membutuhkan tambahan pemasukan negara. Salah satunya adalah dengan menjual pulau yang dimilikinya.
Dari penjualan pulau ini, Yunani menargetkan mendapatkan dana sebesar 50 miliar euro guna menutup utang, nilai ini setara dengan US$55 miliar.
Agen properti Inggris, Knight Frank, seperti dilansir dari Business Insider, memprediksi akan terjadi penjualan pulau besar-besaran di Yunani selama beberapa tahun ke depan. Saat ini, Yunani memiliki antara 1.200-6.000 pulau.
Namun, krisis yang terjadi beberapa pulau tersebut tidak menarik, dan hanya dijual di kisaran 3 juta euro atau sekira US$3,3 juta.
Situs berita Business Insider, mengutip Privateislandsonline.com, menyebut sedikitnya harga jual pulau sekitar 3 miliar euro atau US$3,3 miliar. Itu lebih rendah dari harga rumah di Chelsea, salah satu kawasan elit London, Inggris.
Adapun sebelas pulau dimaksud adalah:
- 1. LihnariPeninsula 3 miliar euro
- 2. Isle of Gaia 3 miliar euro
- 3. StroggiloIsland 4,5 miliar euro
- 4. Kythnos Island Parcel 5 miliar euro
- 5. Nissos Sofia 5,5 miliar euro
- 6. KardiotissaIsland 6,5 miliar euro
- 7. NafsikaIsland 6,9 miliar euro
- 8. St. Thomas 15 miliar euro
- 9. NorthernAegeanIsland 35 miliar euro
- 10. DulichiumIsland 40 miliar euro
- 11. OmforiIsland 50 miliar euro