Esposin, KLATEN – Dua warga Dukuh Bolokidul, Desa Taji, RT 006/ RW 004, Juwiring, Klaten, Agus Dwi Setiyanto, 20, serta Aditya Putra Pamungkas, 21, babak belur setelah dikeroyok puluhan pemuda, Minggu (30/11/2014) petang.
Diduga, pelaku pengeroyokan berasal dari salah satu perguruan silat.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Berdasarkan informasi yang dihimpun Di saat bersamaan, salah satu korban bernama Agus berniat mendatangi lapangan pukul 17.15 WIB untuk bermain sepak bola. Saat korban dengan dua orang berboncengan itu berpapasan mereka saling melirik. Diduga tersinggung atas lirikan korban, dua orang berboncengan itu berkelahi dengan Agus. Perkelahian tersebut bisa dilerai oleh kakak Agus bernama Hari, 26, dan kedua orang itu lantas pergi.
Kedua orang berboncengan itu mendatangi lapangan bersama puluhan orang lainnya. Saat itu, Agus bersama Aditya serta Hari masih berada di sekitar lapangan. “Sekitar 70 orang separuhnya itu ada yang bawa senjata tajam,” jelas Agus saat ditemui Agus dan Aditya yang tak sempat melarikan diri babak belur dipukul puluhan orang itu.
Aditya menuturkan para pelaku pengeroyokan kebanyakan mengenakan seragam berwarna hitam yang diduga dari perguruan silat tertentu. “Mereka bubar setelah warga berdatangan,” ungkapnya. Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, menguraikan kasus pengeroyokan itu diduga lantaran salah paham. “Hari ini juga ada pertemuan antara kepala desa dengan perwakilan dari perguruan silat. Informasinya ada kesepakatan tidak akan saling serang. Untuk pelaku penganiayaan, saat ini kami masih melakukan pemeriksaan,” tegas dia.