Esposin, SOLO - Terminal Tirtonadi Solo diklaim steril dari tindak kejahatan. Otoritas Polsek Banjarsari menyatakan berdasarkan crime index pada tahun ini, tidak ada satu pun tindak pidana yang terjadi di dalam terminal itu.
Hal itu disampaikan Kapolsek Banjarsari, Kompol I Ketut Raman, menanggapi kondisi Terminal Tirtonadi yang disebut kerap ada kejahatan di dalam terminal.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Kapolsek yang biasa disapa Ketut itu saat ditemui “Sejak awal bertugas di Banjarsari saya langsung perintahkan kapospol (kepala pos polisi) terminal agar berkoordinasi dengan pihak UPTD terminal mengenai keamanan. Akhirnya dari koordinasi tersebut lahir program operasi gabungan di dalam terminal,” papar Ketut mewakili Kapolresta Solo, Kombes Po. Iriansyah. Operasi gabungan tersebut, lanjut dia, dilakukan dengan patroli jalan kaki menelusuri terminal sembari mengawasi segala aktivitas yang ada. “Memang ada laporan penumpang kecopetan. Tapi kejadiannya saat penumpang masih berada di dalam bus sebelum tiba di terminal,” tutur Ketut didampingi Kanitreskrim Polsek Banjarsari, Iptu Supardi.
Sebelumnya, petugas UPTD Terminal Tirtonadi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo meminta borgol atau alat pengekang tangan kepada Polresta Solo untuk mengoptimalkan penangkapan pelaku kejahatan di dalam terminal. Tak jarang petugas terminal mendapati pencopet atau pengamen yang membawa senjata tajam (sajam). Terpisah, Wakasatreskrim Polresta Solo, AKP Ari Sumarwono, menyatakan tidak ada pelaku kejahatan yang bebas dari hukum, termasuk pengamen yang membawa sajam saat berada di dalam Terminal Tirtonadi.