Solo (Espos)--Kepala Sekretariat Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Indraza Marzuki menilai perilaku korupsi kental di dunia pelajar saat ini. Bahkan, kebanyakan pelajar tidak menyadari hal itu.
Demikian diungkap Indra saat ditemui Espos di sela-sela acara Deklarasi Antikorupsi Pelajar Indonesia yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) berkerja sama dengan KPK di lapangan Kotabarat, Sabtu (8/8).
Promosi Konsisten Berdayakan UMKM, BRI Jadi Salah Satu BUMN dengan Praktik ESG Terbaik
Dalam kesempatan itu, Indra mengatakan perilaku korupsi sudah terjadi di segala lapisan masyarakat, termasuk lapisan pelajar.
Ia mencontohkan, kebiasaan mencontek di kalangan pelajar merupakan salah satu bentuk perilaku korupsi yang dimaksudkannya.
Menurutnya, dengan mencontek karya teman, berarti pelajar tersebut telah melakukan usaha tidak benar untuk memperoleh hasil keuntungan pribadi dengan cara mudah.
Ironisnya lagi, kebanyakan pelajar tidak menyadari bahwa yang dilakukan mereka merupakan bentuk perilaku korupsi yang bisa menjadi kebiasaan ketika mereka sudah dewasa.
"Ketika pelajar itu sudah dewasa dan menjadi pejabat pemerintahan bisa saja dengan mudah melakukan cara yang tidak benar untuk meraup keuntungan pribadi. Dengan demikian, materi antikorupsi sudah saatnya diajarkan dalam dunia pendidikan agar bisa tertanam sejak dini hingga besar nanti," tutur Indra.
Indra menambahkan, dibutuhkan cara khusus untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada pelajar. Ia menilai, penanaman nilai-nilai antikorupsi melalui sebuah ceramah bagi pelajar saat ini tidak efektif.
Menurutnya, cara tepat menanamkan nilai-nilai antikorupsi dapat dilakukan dengan cara mengelar kegiatan yang berdekatan dengan dunia mereka. Permainan dan kesenian merupakan bidang yang dekat dengan dunia pelajar. Dengan demikian melalui dua bidang itu diharapkan bisa menanamkan nilai-nilai antikorupsi bagi pelajar.
m82