Esposin, JAKARTA -- PPP bakal mengikuti jejak Partai Golkar dengan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) untuk mengakhiri konflik partai tersebut. Wakil Sekretaris Jenderal PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani, mengatakan mukernas akan digelar dalam waktu dekat atau paling lambat pertengahan Februari 2016.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Mukernas akan digelar dengan peserta seluruh DPD I dan DPD II yang diteken sesuai surat kepengurusan periode 2009,” kata saat dihubungi Bisnis/JIBI, Kamis (28/1/2016).
Setelah menggelar mukernas, tuturnya, PPP akan membuat muktamar untuk menyatukan dualisme kepemimpinan yang saat ini ada, yakni antara kubu Djan Faridz yang menggelar Muktamar 2015 di Jakarta serta kubu Romy, atau Romahurmuziy yang menggelar Muktamar 2015 di Surabaya, Jawa Timur.
“Bagaimana langkah selanjutnya? Atau siapa yang memimpin PPP nanti? Itu terserah hasil mukernas nanti. Jadi tidak bisa dibahas sekarang. Dalam mukernas nanti, yang paling penting adalah misi penyatuan PPP,” katanya.
Langkah penyelenggaraan Mukernas itu, tuturnya, juga sudah didukung oleh mahkamah dan petinggi PPP. Bahkan, para petinggi seperti Bachtiar Chamsyah, Zarkasih Noer, dan Aisyah Amini sudah mengadakan pertemuan dengan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Kamis (28/1/2016).
Menurut Arsul, konsolidasi antara para petinggi dengan pemerintah itu dipastikan bakal membawa angin segar bagi masa depan PPP. “Kami yakin, pemerintah akan turun tangan seperti dalam kasus dualisme kepemimpinan Partai Golkar.”
Luhut sendiri berjanji akan menegahi konflik partai tersebut. “Semua kawan baik. Masak terus terusan begini. Apa tidak capek? Semua kan harus selesai,” katanya.