Esposin, JAKARTA — Saat pidato pembukaan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengajak negara peserta KAA membangun tatanan ekonomi baru. Langkah konkretnya adalah melepaskan ketergantungan dari Bank Dunia, IMF dan ADB.
Jokowi menilai bahwa pandangan yang menyebut persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh tiga lembaga keuangan itu adalah pandangan usang yang harus ditinggalkan. Meskipun diakui Jokowi Indonesia saat ini masih pinjam duit IMF.
Makna dari pidato tersebut, Jokowi menyatakan Indonesia bukan anti-IMF meskipun dalam penafsirannya banyak yang mengartikan seperti itu. "Siapa yang bilang anti, kita kan masih minjem ke sana," katanya di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (26/4/2015).
Jokowi menambahkan apa yang disampaikan dalam pidato itu adalah sebuah pandangan seorang kepala negara bahwa perlu suatu tatanan keuangan global yang lebih baik dan memperhatikan negara-negara miskin. "Yang kurang juga diberikan suntikan, jangan memberatkan. Berikan rangsangan untuk pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi.
Selain mengomentari lembaga keuangan dunia, Jokowi saat itu juga mengajak negara Asia dan Afrika melakukan reformasi PBB agar mengutamakan keadilan bagi dunia. Jokowi mengatakan PBB masih kurang berperan dalam menciptakan keadilan global erlihat dari tidak berdayanya lembaga itu dalam menyelesaikan aksi kekerasan di belahan dunia Asia dan Afrika.