Esposin, SOLO—Persatuan Humas Perguruan Tinggi Swasta (Perhumas PTS) Soloraya berkolaborasi menggaet calon mahasiswa baru. Momentum kebersamaan ini menghapus stigma PTS yang bersaing secara tidak sehat.
Sejumlah humas dari kampus Soloraya itu secara bersama-sama menyebar brosur berisi informasi terkait pendaftaran kampus swasta.
Promosi Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Lagi untuk Pengguna Setia Super Apps BRImo
Mereka memberikan brosur di dua kampus negeri yakni UNS Solo dan ISI Solo yang menjadi tempat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT).
UTBK SNBT dilaksanakan dalam dua gelombang. Gelombang pertama Selasa (30/5/2024)l dan Kamis-Selasa (2-7/5/2024). Lalu gelombang kedua dilaksanakan pada Selasa-Senin (14-20/6/2024).
Ketua Perhumas PTS Soloraya, Teguh Wahyudi, mengatakan pembagian brosur secara kolektif itu diikuti oleh 30 perguruan tinggi swasta Soloraya.
“Kita lakukan ini agar mempermudah teman-teman melakukan promosi dan publikasi di area tempat ujian SNBT,” kata dia ketika dihubungi Espos.id, Selasa (21/5/2024).
Dia mengatakan pembagian brosur secara kolektif itu lebih efektif dan efisien. Selain itu pembagian secara kolektif juga meminimalisasi terjadinya kemacetan atau hal lain yang menyebabkan ketidaknyamanan para peserta SNBT.
“Maka kami menginisiasi agar dilakukan pembagian [brosur] secara bersama-sama,” kata dia. Teguh mengatakan kebersamaan para humas PTS Soloraya ini juga mengurangi persaingan yang tidak sehat.
Dia berharap sebagian peserta SNBT di Solo yang berjumlah sekitar 30.000 itu bisa mendaftar di kampus swasta jika tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sehingga calon mahasiswa baru juga terserap di PTS.
“Mereka [calon mahasiswa baru] yang tidak diterima [di PTN] pasti akan mencari alternatif di perguruan tinggi swasta,” kata dia. Terlebih, menurut dia, kuliah tidak harus selalu di PTN.
Menurut Teguh PTS juga sudah banyak memiliki program studi unggulan yang bagus. Sehingga tidak menutup kemungkinan bagi calon mahasiswa untuk mencari alternatif di PTS.
Dia menambahkan bahwa saat ini stigma kuliah swasta yang mahal ini sudah luntur. Teguh mengklaim jika PTS saat ini sudah relatif lebih hemat.
“Banyak PTS sekarang yang mempermudah mahasiswa [membayar UKT] dan juga memberikan diskon tertentu. Bahkan ada yang tidak menarik biaya SPI [Sumbangan Pengembangan Institusi] dan uang gedung,” kata dia.
Dia mengatakan kegiatan itu sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir. Pada pembagian brosur secara kolektif itu melibatkan kurang lebih terdapat 25 perguruan tinggi swasta di Solo.