Jakarta (Esposin)--Tindakan anggota FPKS Arifinto menonton video porno saat rapat paripurna mengundang komentar negatif dari masyarakat.
Warga melihat klarifikasi Arif yang menyatakan video itu berasal dari link yang diterimanya dari email hanya alasan saja.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
"Menurut saya yang dikatakan Arifinto itu alsan saja, masa lihat email lama banget," kata Dara Bela, 19, di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2011).
Dara menilai, seharusnya PKS memberikan sanksi keras terhadap Arif. "Kalau perlu sekalian saja dipecat dari DPR," imbuhnya.
Tanggapan yang sama dilontarkan Joko Hendro, 40, menurutnya klarifikasi yang dibuat Arif hanya untuk pembelaan diri saja.
Dia menilai banyak anggota DPR yang berprilaku seperti Arif, hanya saja tidak pernah diketahui masyakat.
"Cari kesenangan tapi tak logis, apalagi partai agamis, sangat memalukan partai. Kalau saya pimpinan PKS langsung saya pecat," ucap pengusaha percetakan ini.
Sementara itu Meritz Hindra, 62, sutradara teater di TIM, menilai perilaku Arif sangat tidak pantas, apalagi hal itu dilakukannya saat sedang rapat.
"Saya tidak tahu apa itu cerminan masyarakat sekarang yang sedang krisis moral, kalau tingkat kesadarannya tidak ada ya celakalah," ucap Meritz.
Pendapat berbeda datang dari salah seorang pengunjung TIM yang tidak mau disebutkan namanya. Menurutnya apa yang terjadi terhadap Arif merupakan sebuah settingan. Apalagi saat ini suhu politik saat ini sedang panas.
"Saya tidak percaya PKS seperti itu, kalau bisa wartawan jangan terlalu diekspos karena bisa memperkeruh suasana," tambah pria berkaus ini.
Dia juga menilai, setingan video porno ini dilakukan untuk menjatuhkan Arif. Hal ini menurutnya adalah hal yang biasa terjadi di Indonesia.
"Orang yang menyetting pasti sedang tertawa puas. Ya nanti diminta pertanggungjawabannya di akhirat saja," lanjutnya.
(Detikcom/nad)