Jakarta--Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR, Gayus Lumbuun, menilai studi banding tentang kode etik ke Yunani tidak bermanfaat.
Gayus pun meminta Pimpinan DPR membatalkan kunjungan tersebut.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Saya setuju untuk dibatakan karena memang tidak ada manfaatnya. Pimpinan DPR harus membatalkan untuk menghindari gejolak publik," desak Gayus.
Hal ini disampaikan Gayus kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10).
Menurut Gayus tidak ada kejelasan agenda dalam kunjungan tersebut. Malahan pernyataan Wakil Ketua BK Nudirman Munir yang menyinggung aktivitas merokok di Parlemen Yunani makin menunjukkan minimnya manfaat yang akan diperoleh.
"Pimpinan DPR harus ambil sikap. Memang tidak melanggar ketentuan, tapi harus dibatalkan demi rakyat," tegas Gayus.
Gayus menuturkan, kalau hanya untuk kepentingan studi banding kode etik, DPR bisa saja mengunjungi kedutaan negara tersebut. Kemudian DPR bisa mempelajari semuanya tanpa ke luar negeri.
"Di kedutaan Yunani itu literatur apa saja ada, tinggal dibawa dan dibahas di komisi," terang Gayus.
Sebelumnya anggota Komisi III DPR dari FPKS Nasir Jamil juga mendesak Pimpinan DPR untuk membatalkan kunjungan tersebut. Menurut Nasir, kunjungan tersebut adalah tindakan menipu rakyat.
Studi banding DPR ke Yunani ini menghabiskan anggaran Rp 2,2 miliar. Wakil Ketua BK DPR Nudirman Munir menuturkan tujuan dari kunjungan tersebut untuk mempelajari pola Parlemen Yunani yang bebas rokok. dtc/nad