Dia bersama ratusan temannya tak menyangka bakal menjadi korban dalam kegiatan pramuka menyusuri Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Ahmad Bakir, siswa kelas VIII C SMPN 1 Turi, mengatakan, air sungai mendadak mengalir deras, Jumat sore sekitar pukul 15.00 WIB hingga 15.30 WIB.
Awal Kejadian
Kejadian itu terjadi begitu cepat hingga membuatnya panik. Saat kejadian, Ahmad Bakir beradan di posisi aman. Dia berada di pinggir sungai, sehingga berhasil selamat.Sansan Fauzi Gabung, Persis Solo Punya 4 Striker Murni
“Airnya awalnya enggak deras, biasa saja. Lalu tiba-tiba saya rasa deras. Air tiba-tiba datang begitu saja dari atas. Terus posisi saya pas di pinggir, ada jalan naiknya. Terus semua saya suruh naik ke permukaan,” terang Ahmad Bakir seperti dikabarkan Suara.com.
Janda Sragen Diteriaki Maling dan Ditempeleng Akhirnya Lapor Polisi
Ahmad Bakir sempat meminta teman-temannya menjauh dari air. Dia pun sempat menolong beberapa siswa yang kesulitan naik ke permukaan.
Korban
Diberitakan Esposin sebelumnya, kegiatan susur Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY, itu diikuti 256 siswa SMPN 1 Turi.Pasutri Gagalkan Aksi Perampokan Apotek di Sukoharjo
Akibat insiden ini, sembilan orang meninggal, satu masih dalam pencarian, dan 23 orang terluka.
Hanya Dibekali Tongkat
Siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi Sleman itu hanya dibekali tongkat pramuka untuk menjalani kegiatan susur sungai. Mereka ditemani enam pendamping.Berita Kecelakaan Terbaru, Klik di Sini!
Sementara pembina pramuka di SMPN 1 Turi, Riyanto, tidak ikut menyusuri Sungai Sempor lantaran hujan. Dia pun memilih menunggu siswa di sekolah.
Pengakuan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman: Tak Ikut Susur Sungai karena Hujan