Esposin, JOGJA - Pentingnya merawat kesehatan gigi anak diharapkan dapat menjadi perhatian orangtua. Pasalnya, masalah yang terjadi pada gigi susu akan mempengaruhi gigi permanen yang tumbuh setelahnya.
Promosi Dorong Pariwisata Hijau Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon
Spesialis Gigi Anak dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) Emut Lukito mengatakan gigi susu yang tanggal sebelum waktunya dapat mengakibatkan tulang rahang tidak tumbuh secara maksimal saat gigi permanen tumbuh.
Kasus ini akan menimbulkan dampak lain seperti gigi dewasa tidak mendapat ruang yang cukup sehingga gigi tumbuh berjejal.
"Anak juga dapat mengalami kesulitan melafalkan huruf saat berbicara," ujarnya saat ditemui di sela-sela pelaksanaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di FKG UGM, Kamis (19/9/2013).
Secara nasional, angka kerusakan gigi susu berkisar 4,85% sedang di DIY kasus tersebut terbilang karena mencapai 6,83%. Dari persentase tersebut, sekitar 75% pasien anak mengalami gigi berlubang.
“Karena masih anak-anak, peranan orangtua sangat diperlukan. Baik dengan mengontrol makanan dan minuman yang dikonsumsi, kebiasaan menyikat gigi hingga rutinitas memeriksakan kesehatan gigi,” papar dia.
Dekan FKG UGM, Erwan Sugiatno mengungkapkan, agar angka kesehatan gigi anak meningkat, fakultas menjalin kerjasama dengan sejumlah sekolah. Bentuk kegiatan yang dipilih mayoritas pada tataran edukasi menjaga kesehatan dan pemeriksaan gigi anak.
“Sampai sekarang ada sekitar 30 sekolah di DIY yang menjadi mitra kami. Rata-rata sekolah itu ada di Sleman,” imbuhnya.