Esposin, SOLO--Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg Rp1.500. Kenaikan harga gas tersebut akan dilakukukan secara bertahap.
Vice President Corporate Communication, Ali Mundakir, mengatakan dengan kenaikan harga tersebut, harga jual elpiji 12 kg senilai Rp114.300 per tabung.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Meski begitu, harga tersebut masih berada di bawah harga keekonomian elpiji yang seharusnya Rp181.400 per tabung.
Namun penyesuaian harga tersebut diharapkan mampu menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg senilai Rp452 miliar menjadi Rp5,7 triliun dengan proyeksi tingkat konsumsi elpiji 12 kg mencapai 907.000 metric ton.
Menurut dia, kerugian tersebut masih melebihi proyeksi RKAP 2014 senilai Rp5,4 triliun. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan roadmap penyesuaian harga elpiji 12 kg secara berkala kepada pemerintah.
“Dalam roadmap tersebut tercantum penyesuaian harga akan secara otomatis dilakukan setiap enam bulan sekali hingga mencapai harga keekonomian pada 2016,” paparnya melalui siaran pers yang diterima Esposin, Rabu (10/9/2014).
Ali mengatakan, Pertamina memastikan ketersediaan stok elpiji 12 kg maupun 3 kg di lapangan. Selain itu, pertamina juga melakukan optimalisasi alur distribusi elpiji melalui SPBU dan modern outlet.
Menurut dia, monitoring distribusi elpiji 13 kg juga akan dilakukan dengan aplikasi SIMOL3K (Sistem Monitoring Penyaluran Elpiji 3 kg).
Lebih lanjut, dia menuturkan dari total proyeksi komsumsi elpiji tahun ini sebanyak 6,11 juta metric ton, hanya sekitar 2,5 juta metric ton yang dapat disediakan oleh total kapasitas produksi domestic sehingga 59% kebutuhan elpiji harus diimpor.