Esposin, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menegaskan penolakan partainya terhadap rencana kenaikan harga elpiji 12 kg oleh Pertamina.
"Partai Demokrat tidak setuju dan menolak kenaikan harga elpiji 12 kg oleh Pertamina. Karena dengan kenaikan harga elpiji ini, apalagi kenaikan harga lebih dari 60%, akan menimbulkan inflasi ataupun kenaikan harga yang akhirnya akan membebani rakyat kita," kata Ibas dalam keterangan pers, Sabtu (4/1/2014).
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Ibas khawatir harga elpiji 12 kg akan menimbulkan lonjakan kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Menurutnya, dengan kenaikan BBM tahun lalu, inflasi atau harga-harga kebutuhan pokok ikut naik meskipun saat itu pemerintah bisa menstabilkan lonjakan harga dengan segera.
"Kondisi seperti ini jangan sampai terulang lagi dan jangan ada kebijakan apapun yang justru bisa memicu kenaikan harga kebutuhan pokok," paparnya.
Untuk itu, politisi muda ini menambahkan Partai Demokrat mendesak pemerintah segera mengambil tindakan agar kenaikan harga elpiji 12 kg oleh Pertamina ditinjau kembali. Dia menilai harus diadakan perubahan seperlunya untuk menstabilkan ekonomi, stabilitas harga harus terus terjaga, dan tidak membebani rakyat. "Ini kebijakan korporat [Pertamina] dan kami yakin rencana kenaikan harga elpiji ini tidak dilaporkan kepada Presiden," jelasnya.