Esposin, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, menginstruksikan pemerintah daerah untuk menindak para spekulan harga yang mengambil keuntungan lebih dari isu rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
"Saya minta perindustrian dan perdagangan daerah bekerjasama dengan BIN dan Polri untuk mengatasi hal itu. Untuk mencari siapa saja yang melakukan hal-hal itu. Akan ada tindakan yang dilakukan karena keuntungan yang diambil sudah berlebihan," kata Rachmat Gobel seusai mengikuti Sidang Paripurna Kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Senin (17/11/2014).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Secara umum, lanjutnya, harga kebutuhan pokok di daerah semuanya stabil kecuali harga komoditas cabai yang mengalami lonjakan tajam mencapai Rp70.000 per kilogram. Meroketnya harga cabai juga dipengaruhi faktor cuaca dan logistik.
"Paling tinggi itu cuma cabai karena faktor kekeringan dan faktor logistik. Kalau faktor logistik saya minta supaya bukan hanya cabe, tapi khususnya pedagang antar pulau memprioritaskan bahan pangan untuk didulukan untuk diberangkatkan supaya tidak terjadi kemacetan di pelabuhan," kata Rachmat Gobel.
Sebelumnya, seluruh petinggi negara mengadakan pertemuan di Kantor Presiden salah satunya membahas tentang rencana penaikan BBM bersubsidi. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan kenaikan harga BBM segera dilakukan dalam waktu dekat. Pemerintah berkomitmen akan mengalihkan subsidi ke arah yang paling obyektif.