Esposin, SOLO--Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop dan UMKM) Solo menggenjot setiap sentra industri memiliki koperasi. Hal ini karena UMKM yang membentuk koperasi masih minim padahal menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sulit untuk dilakukan secara mandiri.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kepala Dinkop dan UMKM, Nur Haryani, menyampaikan terus mendorong sektor riil yang merupakan UMKM untuk membentuk koperasi. Menurut dia, selama ini antar UMKM masih fokus untuk persaingan bisnis sehingga belum tertarik untuk membentuk koperasi.
“Berawal dari sentra industri kemudian kami dorong untuk membentuk koperasi. Di Solo ada sekitar 10 sentra industri dan baru dua yang memiliki koperasi, yakni industri limbah koran serta di Kampung Batik Kauman,” ungkap Nur saat ditemui Esposin belum lama ini.
Dia mengatakan cukup sulit meyakinkan pelaku UMKM tersebut membuat koperasi. Dia menyampaikan pembentukan koperasi ini akan memudahkan pelaku UMKM untuk menentukan harga karena bisa dibuat seragam. Selain itu, pemesanan yang ada dikerjakan bersama dengan semua anggota koperasi dengan mengedepankan quality control. Hal ini mengingat produk UMKM dibuat secara handmade sehingga sulit untuk memenuhi pemesanan dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, hal ini diharapkan dapat membantu pemasaran produk UMKM, terutama yang masih baru. Apalagi pemasaran merupakan salah satu kendala dalam pengembangan UMKM selama ini, selain packaging yang menarik. Namun pembentukan koperasi ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun karena sebelumnya harus menjadi prakoperasi terlebih dahulu untuk melihat kinerja sebelum menjadi koperasi.
“Target minimal ada dua sentra industri memiliki koperasi setiap tahunnya. Bukan kuantitas yang dikejar tapi kualitas koperasi sehingga bisa bertahan dan mampu mensejahterakan anggotanya. Hal ini karena koperasi tidak sekadar menjadi profit tapi harus memberikan manfaat kepada anggota,” kata dia.
Nur mengungkapkan di Solo ada sekitar 563 koperasi yang sudah berbadan hukum. Namun yang aktif hanya sekitar 40% atau 225 koperasi yang aktif menggelar rapat anggota tahunan (RAT).
Lebih lanjut, dia menyampaikan di Solo terdapat 43.700 UMKM dan sebanyak 2.942 UMKM di antaranya memproduksi produk sedangkan sisanya adalah jasa dan perdagangan.