Informasi yang dihimpun Esposin, di lokasi kejadian, Rabu malam, menyebutkan kebakaran diduga dari korsleting di salah satu bangunan pasar. Api dengan cepat membakar menyebar ke kios-kios lain di pasar itu.
Api dengan mudah menyebar karena sebagian barang dagangan pedagang mudah terbakar. Bahkan, mayoritas pedagang sudah menambah pasokan dagangan untuk menyambut Lebaran sehingga api kian cepat merembet ke bagian lain pasar.
Upaya pemadaman kebakaran dilakukan oleh delapan mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Semarang dan pemadam kebakaran sejumlah perusahaan di Semarang. Tak hanya itu, sejumlah pedagang juga datang ke lokasi untuk menyelamatkan barang dagangan mereka.
Namun, upaya pedagang itu dilarang oleh aparat kepolisian dan tim pemadam kebakaran karena membahayakan nyawa pedagang. Alhasil, banyak pedagang yang tak bisa menyelamatkan barang dagangan mereka.
Seorang saksi mata, Eko, 24, mengatakan api berasal dari bagian tengah pasar dan dengan cepat menyebar ke bagian lain. ”Awalnya di tengah dan terus menyebar,” ungkap dia.
Kebakaran itu juga menjadi tontonan warga. Warga memenuhi sekitar pasar untuk melihat upaya pemadaman. Bahkan, kebakaran itu juga meyebabkan arus lalu lintas Semarang-Salatiga macet total.