Esposin, BOYOLALI -- Seluruh karyawan PT Solo Murni (Kiky) mulai masuk seperti biasa pada Senin (3/8/2015). Padahal di antara reruntuhan gudang, asap tebal masih sesekali mengepul.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Seorang karyawan bagian gudang PT Solo Murni, Faizal, 23, mengatakan dia dan rekan-rekannya tetap masuk setelah menerima pemberitahuan untuk tetap masuk dengan pengalihan tugas dari atasan pada Sabtu (3/8/2015) lalu. “Sabtu pagi kemarin sudah dikontak, diminta tetap masuk seperti biasa,” terang dia sebelum memasuki area pabrik, Senin pagi.
Pantauan Esposin di kompleks gudang, pada Senin pagi, asap dan bau gosong sudah tidak muncul sisi selatan. Namun dari sisi utara kompleks gudang, bau dan kepulan asap tipis masih tercium.
Karena sejumlah sudut bangunan gudang sulit dijangkau, hingga Senin petang, asap tebal dari bara api buku tulis Kiky (PT Solo Murni) yang terbakar pada Jumat (31/7/2015) malam lalu masih mengepul. Anggota pemadam kebakaran dari BPBD Boyolali, Jati, 26, mengatakan hingga Senin masih tersisa sebagian sudut yang memang sulit dijangkau.
“Tiga unit mobil damkar dan sekitar 30 orang personel masih disiagakan. Pokoknya faktor keamanan tetap kami utamakan. Pembongkaran bangunan pun tidak boleh serta-merta, memang harus pelan-pelan karena api bisa menyala kalau terkena angin,” kata dia saat dijumpai Esposin di luar bangunan pabrik Kiky, Senin.
Pemadaman bara dengan alat berat pun sengaja dilakukan dengan sangat hati-hati guna mencegah bara merembet dan menyala kembali saat terkena terpaan angin kencang. Seorang warga asal Dukuh Sidorejo, Ngasem, Karanganyar, yang rumahnya berbatasan dengan kawasan pabrik, Rajiman, 65, mengatakan masih terlihat nyala api yang terlihat dari depan rumahnya.
Dia mengharapkan sisa bara dapat segera padam. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PT Solo Murni masih menolak untuk memberikan konfirmasi.