"KBRI Qatar bahkan sangat proaktif mengupayakan promosi TKI formal pada berbagai sektor pekerjaan dengan menggandeng pengguna perusahaan ataupun kalangan agensi perekrut tenaga kerja asing. Hal ini tentu upaya signifikan ke arah penetrasi pasar kerja di Qatar untuk para TKI formal berkualitas," ujar Jumhur di Jogja Jumat (5/4).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Ia mengaku, selama kunjungan kerjanya di Qatar, Minggu-Rabu (31 Maret - 3 April) lalu, telah melihat langsung aspek penanganan TKI oleh KBRI di Qatar yang tergolong bagus dan terencana khususnya dalam menuntaskan setiap permasalahan TKI PLRT.
Menurutnya, sedikitnya 50 TKI PLRT dalam setahun merupakan TKI kaburan yang datang ke gedung KBRI Qatar, dengan beragam persoalan mulai gaji tidak dibayar, korban kekerasan fisik, pelecehan seksual, pekerjaan tidak sesuai Perjanjian Kerja, akibat kecelakaan di tempat kerja/rumah majikan, sakit, dan sebagainya.
KBRI Qatar, lanjut Jumhur, tidak pernah mengabaikan kasus-kasus TKI PLRT yang terjadi di negara itu. Dengan demikian, jumlah TKI bermasalah di KBRI pun kerap teratasi dalam waktu singkat karena telah ditangani dengan prosedur cepat, sigap, dan efisien.
"KBRI Qatar sangat peduli dengan semua masalah TKI, termasuk aktif melakukan pemulangan para TKI bermasalah ke tanah air jika harus melalui skema penyelesaian di tanah air," tambah Jumhur. (*)