Kapolres Sukabumi AKBP Hari Santoso, menegaskan nama-nama korban kekerasan seksual yang tercatat dalam buku catatan harian Andri Sobari (24) alias Emon sebagian besar sudah benar. Ada sebagian nama-nama di catatan Emon yang sudah melapor. "70 Persen sudah melapor dan nama itu benar apa adanya," ujar Hari Kamis (7/5/2014) sebagaimaan ditulis Detik.
Hari menambahkan, jumlah nama di catatan si Emon ada 120 orang. Buku tersebut ditemukan kepolisian di kediaman Emon di kampung Lio, Sundajaya Hilir, Baros, Sukabumi Kota. "Jadi itu bukan fiktif, mungkin yang belum melapor akan melapor," ucapnya.
Lanjut, Hari menjelaskan nama-nama yang sudah melapor adalah anak-anak. "Mereka anak-anak korban Emon yang sudah melapor," ucapnya.
Selain sejumlah nama, catatan harian si Emon juga berisi tentang kegalauan Emon yang tertuang dalam puisi. "Di dalam catatan itu ada juga puisi tentang kerinduan Emon dengan ibu dan ayah," ujar Hari.
Hari menambahkan di catatan itu ada sebuah cerita pendek yang ditulis oleh Emon. Cerpen itu berceritakan tentang nenek sihir. "Ada juga cerpen tentang nenek sihir. Saya enggak bisa baca banget karena tulisan tangan Emon jelek banget," ucapnya.
Selain soal cerita nenek sihir juga ditemukan tulisan puisi soal kegalauan hati Emon. Belum jelas apa isi kegalauan Emon. Yang pasti, kata-kata puitis itu dibuat dengan tulisan tangan. Sejauh ini, polisi masih melakukan penyidikan terhadap buku tersebut. Termasuk menelusuri korban-korban lain yang namanya tercantum, namun belum melapor. Buku catatan harian Emon memang selama ini paling dicari. Sebab, dia mengaku di dalamnya ada daftar nama-nama korban. Total jumlahnya sejauh ini ada 120 anak.