Esposin, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengungkapkan mengapa buron koruptor yang kabur ke luar negeri sangat sulit. Buron kasus BLBI, Samadikun Hartono, adalah contoh orang yang sulit ditangkap karena memiliki paspor lebih dari satu dengan identitas berbeda-beda.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Samadikun Hartono baru saja sampai di Bandara Halim Perdanakusuma setelah diterbangkan langsung dari Shanghai, China, dengan sebuah pesawat khusus nonkomersial.
"Informasi tambahan, mengapa sulit cari pelarian ini. Contohnya SH [Samadikun Hartono] ini. Dia memiliki 5 paspor dari Gambia dan Dominika. Masing-masing paspor memiliki nama dan identitas berbeda. Pada tanggal 14 April saat penangkapan, dia menunukkan paspor Dominika atas nama Tan Cin Bi Abraham," kata Sutiyoso dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (21/4/2016) malam.
Saat itu, Samadikun hendak mengunjungi rumah anaknya di Shanghai dan bertepatan dengan gelaran GP F1 di kota itu. Meski demikian, keluarga yang selama ini melindunginya dijamin tak akan terkena sanksi pidana. "Berdasarkan undang-udang, melindungi keluarga dekat seperti anak ke ortu, dibebaskan dari pidana," kata Jaksa Agung HM Prasetyo.
Samadikun segera dibawa ke Gedung Bundar Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebelum dibawa ke rumah tahanan.