Esposin, JAKARTA -- Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol. Budi Waseso, mengaku akan mempertanggungjawabkan ucapannya soal pengkhianat di tubuh Polri beberapa waktu lalu.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Saya enggak mengatakan penghianat itu di Bareskrim atau tidak," katanya di gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/2/2015). "Jangan menarik-narik itu pada satu hal. Tapi ini lagi didalami Divisi Propam. Soal nanti terbukti atau tidak saya akan tanggung jawab, pasti," katanya.
Ketika ditanya yang diperiksa apakah pangkatnya Komjen, Kombes, atau Irjen, Budi Waseso bilang semua anggota Polri. "Pangkatnya tanya propam," kata Budi.
Menurut dia tiap anggota Polri terlebih penegak hukum harus bersih dan tertib. Bagaimana membersihkan orang lain, kalau tidak bersih. "Harus, mutlak," kata mantan Kapolda Gorontalo itu.
Sementara itu Wakapolri, Komjen Pol. Badrodin Haiti mengatakan apabila ada pelanggaran disiplin, maka diselesaikan sesuai disiplin Polri.
Sebelumnya, saat baru saja dilantik sebagai Kabareskrim beberapa waktu lalu, Budi Waseso menyebut kata "pengkhianat" di tubuh Polri. “Bisa saja. Itu pengkhianat di internal, nanti ada yang menangani internal,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Ketika ditanya, apakah memang benar-benar ada pengkhianat di tubuh Polri, Irjen Pol. Budi Waseno berkata, “nanti kita lihat.” Kendati demikian, dia belum mengetahui secara keseluruhan persoalan tersebut.
Internal Polri juga menjadi sorotan saat Komjen Pol. Suhardi Alius tiba-tiba dicopot dari jabatan Kabareskrim dan diganti Budi Waseso. Suhardi Alius dimutasi ke Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Padahal, Suhardi Alius sempat disebut sebagai orang yang layak menjadi Kapolri selain Komjen Pol Putut Eko Bayuseno dan Komjen Pol Dwi Priyatno.