“Komisi III mempertanyakan kepada Kompolnas terkait integritas dan kinerja Sutarman terkait jabatan-jabatannya di daerah dan ketika menjabat sebagai Kabareskrim," ujar Naser ketika dijumpai usai menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) di Ruang Rapat Komisi III Kompleks Perkantoran Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Naser menilai Komjen Pol. Sutarman mampu untuk menjadi pimpinan Polri. Namun, Kompolnas menilai bahwa kesetiaannya pada pimpinan dapat menjadi salah satu kelemahan. "Dalam kasus simulator SIM, kami menilai bahwa sikap loyal Sutarman kepada pimpinan sebagai hal yang negatif," ucapnya.
Menurutnya, memang diperlukan sikap loyal terhadap pimpinan, tetapi harus tetap berdasarkan pertimbangan-pertimbangan karena kepentingan nasional lebih penting dari kepentingan korps kepolisian.
Ketua Komisi III, Pieter Zulkifli mengapresiasi kinerja kompolnas yang telah mengamati, menggali dan mengkaji kinerja serta integritas calon tunggal kapolri Komjen Pol. Sutarman ketika menjabat sebagai Kabareskrim dan jabatan-jabatan strategis sebelumnya di daerah. "Hingga saat ini pernyataan yang disampaikan Kompolnas sudah cukup baik," kata Pieter yang baru saja dilantik sebagai Ketua Komisi III untuk menggantikan Gede Pasek Suardika.
Data Keuangan Sutarman
Selain memanggil Kompolnas, DPR juga memanggil PPATK. Pada forum tersebut, PPATK telah menyampaikan data rekening transaksi milik calon Kapolri Sutarman kepada Komisi III. Data transaksi keuangan diperiksa guna mencari tahu terkait M. Yusuf Ketua PPATK mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan transaksi keuangan yang mencurigakan dalam rekening milik calon tunggal Kapolri tersebut.
"Total rekening Sutarman hanya berjumlah ratusan juta. Sementara ini, menurut kacamata PPATK semuanya clear dan tidak ada yang mencurigakan,"terangnya.
Tjatur Sapto Edi, Wakil Ketua Komisi III memaparkan bahwa selain memeriksa rekening milik Sutarman. PPATK juga memeriksa rekening milik istri dan anak-anaknya. "Di rekening yang ditemukan itu tidak ada yang mencurigakan, semuanya sesuai dengan profil yang ada,"jelasnya.
Menurutnya, penilaian dan masukan dari dua lembaga tersebut akan dijadikan bahan pertimbangan dalam uji kelayakan dan kepatutan yang akan dilaksanakan pada Kamis (17/10/2013). Komjen Pol. Sutarman menjadi calon tunggal Kapolri setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajukannya kepada Pimpinan DPR pada Jumat (27/9/2013).