Esposin, JAKARTA -- Calon Kapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti dalam visi misinya berkomitmen terhadap pemberantasan terhadap gerakan radikal dan aksi terorisme.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Perburuan Santoso dan jaringannya dengan melakukan Operasi Camar. Saat ini telah dilakukan penangkapan 18 orang jaringan Santoso terakhir Daeng Koro," katanya saat uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Dia mengatakan operasi perburuan terhadap Santoso tetap dilanjutkan hingga tertangkapnya Santoso beserta jaringan. Selain itu, pihaknya akan terus mengidentifikasi kelompok radikal anti Pancasila, melakukan penyuluhan, dan bekerjasama dengan organisasi masyarakat untuk mengantisipasi paham radikal.
"Penegakan hukum bagi organisasi anti Pancasila," katanya. "Kami juga akan melakukan patroli dialogis dan penggalangan tokoh agama dan adat."
Selain itu, Badrodin Haiti mengatakan Polri akan membentug satgas anti radikal mencegah berkembangnya kelompok ISIS. Pihaknya bakal mendata sejumlah warga negara Indonesia yang telah berangkat ke Suriah dan Irak. "Penegakan hukum dan kerjasama dengan BNPT. Sekarang sudah ditahan 8 orang terkait ISIS."
Sementara itu terkait preman dan premanisme. Polri telah memerintahkan satuan wilayah untuk melakukan pembinaan dan penegakan hukum terhadap premanisme. "Kegiatan akan terus dievaluasi untu meminimalisir premanisme," katanya.