Esposin, JAKARTA -- Polri menargetkan profil DNA anak buah kapal (ABK) WNI Kapal Oriong-501 dapat dikirim ke Korea Selatan (Korsel) sebelum jenazah tiba di Busan, Korsel.
Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Kombes Pol. Anton Castilani, mengatakan saat ini seluruh data antemortem 35 WNI yang bekerja di kapal Oriong-501 telah terkumpul di Pusat Kedokteran Kesehatan Polri.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Sampel DNA pembanding sudah tiba di laboratorium untuk diperiksa. Diupayakan selesai sebelum jenazah tiba di Busan," katanya, Senin (8/12/2014).
Lebih lanjut, Anton menuturkan Tim DVI Polri masih mempertimbangkan untuk berangkat ke Korsel untuk membantu proses identifikasi korban. Pasalnya kondisi jenazah masih baik sehingga dapat dikenali. Selain itu, keahlian penyidikan polisi Korsel cukup mumpuni.
Kapal Oriong-501 berangkat dari Korea Selatan pada 10 Juli 2014 lalu dengan 60 kru. Mereka terdiri atas 35 ABK asal Indonesia, 13 ABK asal Filipina, 11 ABK asal Korea Selatan, dan satu orang dari Rusia.
Kapal yang dioperasikan oleh Sajo Industries tersebut tenggelam di Laut Bering, Rusia, pada Senin (1/12/2014). Hingga saat ini, 14 ABK asal Indonesia dinyatakan meninggal dari 27 jenazah yang sudah ditemukan. Tiga orang lainnya selamat dan sisanya masih dalam pencarian.