Papua--Kantor Gubernur Papua Barat dirusak massa aksi unjuk rasa suku Arfak. Perusakan diduga akibat tidak terpilihnya seorang warga menjadi pimpinan DPRD Papua Barat.
"Diduga karena adanya warga atas nama Obed Ayok tidak terpilih jadi pimpinan DPRD Papua Barat," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Agus Riyanto seperti yang dilansir dari detikcom Senin (7/12).
Agus mengatakan, hasil pengecekan langsung di lapangan ditemukan adanya beberapa perusakan yakni kaca pintu dan jendela depan kantor Gubernur pecah, pintu utama jebol, 2 pot bunga hancur, dan beberapa lampu neon di tribun utama hancur.
"Tindak lanjut olah TKP kumpulkan barang bukti dan saksi," jelasnya. dtc/isw