news
Langganan

KABINET JOKOWI-JK : Inilah Struktur Kementerian Jokowi, Mayoritas Diisi Profesional Non Parpol - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Adib Muttaqin Asfar Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Senin, 15 September 2014 - 18:31 WIB

ESPOS.ID - Joko Widodo (Jokowi) (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Esposin, JAKARTA -- Presiden terpilih, Joko Widodo alias Jokowi, akhirnya mengumumkan struktur kementerian dalam kabinetnya. Dalam jumpa pers di Kantor Transisi, Jokowi menyampaikan jumlah kementerian di kabinet Jokowi-JK mencapai 34 orang.

"Guna memastikan agar pemerintah bekerja sesuai sistem presidensial yang kita anut bahwa presiden dibantu menteri negara, dan agar pemerintahan yang bekerja hadir di tengah rakyat, pemerintah yang berkonsolidasi, hari ini kita sudah [itiskan jumlah kementerian ada 34 kementerian," kata Jokowi.

Advertisement

Yang menarik, dipastikan kementerian dalam kabinet Jokowi-JK akan didominasi para profesional. Menurut Jokowi, dari 34 kementerian, 18 di antaranya akan diisi oleh para profesional. "Nanti akan diduduki oleh 18 profesional dan 16 profesional partai," kata Jokowi yang didampingi Jusuf Kalla.

Yang dimaksudkan profesional partai adalah para profesional yang aktif di partai politik (parpol). Jokowi tidak menyebutkan 18 kementerian yang akan diisi para menteri profesional tersebut. Namun dia sempat menyebut tiga dari 18 kementerian tersebut.

"Yang akan diisi profesional, yaitu kementerian keuangan, BUMN, energi atau ESDM, pertanian, sudah nanti disebut semua," kata Jokowi sambil tertawa.

Advertisement

Jumlah kementerian Jokowi ini seperti dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pimpinan Presiden SBY. Ditanya kenapa dia tidak menyusutkan jumlah menteri, Jokowi menjawab seperti dalam kesempatan sebelumnya.

"Saya sudah berikan contoh, negara tetangga jumlah penduduk 44 juta, kementeriannya ada 24. Kita 240 juta, kementeriannya harusnya ..... Jadi ini pentingnya kita membangun kabinet yang yang siap bekerja, menjalankan program."

Sementara untuk posisi wakil menteri atau wamen, Jokowi memastikan masih ada kementerian yang masih membutuhkannya, yaitu Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Sedangkan untuk siapa saja yang akan menjadi menteri, perubahan nama kementerian, kementerian baru, dan lainnya akan kita sampaikan lain waktu. "Karena kemarin belum final, sekarang juga belum final, masih ada waktu satu bulan," katanya.

Advertisement
Advertisement
Adib Muttaqin Asfar - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif