Esposin, SOLO -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah berhasil mengevakuasi sebanyak delapan unit KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan enam unit kereta Commuterline Bandung Raya yang mengalami kecelakaan di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024).
"Saat ini, KAI telah berhasil mengevakuasi delapan unit kereta Turangga dan enam unit kereta Commuterline Bandung Raya. Sehingga yang masih tersisa di lokasi kejadian yaitu dua unit lokomotif dan empat unit kereta," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya sebagaimana dilansir Antara.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Joni menyampaikan, KAI terus melakukan evakuasi terhadap eks rangkaian kereta yang masih berada di lokasi Kecelakaan Kereta Api (KKA).
KAI bersama seluruh pemangku kepentingan berusaha semaksimal mungkin agar proses evakuasi dapat tuntas dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dalam proses evakuasi tersebut, sebanyak 200 personel dikerahkan. Mereka terdiri dari tim KAI, KAI Commuter, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
KAI juga menggunakan alat berat berupa satu unit crane, enam unit dongkrak elektrik, serta peralatan pendukung alat berat lainnya.
Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 100 buah bantalan rel. Sementara update korban dalam kejadian ini hingga Jumat sore pukul 15.00 WIB yaitu empat petugas meninggal dunia yakni masinis, asisten masinis, pramugara, dan petugas keamanan.
Selain itu, 33 orang mengalami luka-luka yang dirawat di RSUD Cicalengka sebanyak 26 orang, RS AMC 2 orang, RS Edelweiss 2 orang, dan RS Santosa 3 orang. Sampai saat ini belum diketahui pasti apa penyebab kecelakaan kereta di Bandung tersebut.