Esposin, SOLO – Pertemuan tertutup digelar di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Sabtu (14/2/2014). Seusai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para petinggi partai politik anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH), mereka nyoto di Solo Gading Solo. Suasana terlihat cair. (Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Loji Gandrung Solo)
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Pertemuan Loji Gandrung Solo membahas tentang perpecahan hubungan Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Baca Juga: Jokowi Putuskan Nasib BG Tunggu Praperadilan, Ini Pertimbangan KIH)
Pertemuan di rumah dinas Wali Kota Solo berlangsung pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB. Para petinggi partai yang hadir meliputi Megawati Soekarnoputri, Surya Paloh bersama Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bersama Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy.
Setelah pertemuan tersebut, Jokowi dan para petinggi KIH menyantap soto di Gading, Pasar Kliwon, Solo. Megawati mendahului rombongan tiba di Warung Soto Gading yang terkenal di Solo.
Presiden hadir setelah Megawati dengan mobil Toyota Innova hitam tanpa pengawalan. Seperti biasa, para warga yang kebetulan makan di warung itu pun berburu jabat tangan dengan Jokowi.
Presiden mengambil tempat duduk tepat di depan Megawati. Mereka terlihat berbincang beberapa kali. Berbeda dengan komunikasi mereka saat menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) II Partai Hanura di Diamond Solo Convention Center, Jumat (13/2/2015) malam. (Baca Juga: 1 Kali Berdampingan, Hanya 1 Kali Jokowi Tegur Mega)
Jokowi saat ditemui wartawan menyatakan tidak ada agenda khusus dalam pertemuan dengan para petinggi KIH. “Hanya nyoto bareng. Hanya ngobrol-ngobrol,” kata Jokowi kepada wartawan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy membeberkan hasil pertemuan Presiden-KIH di Loji Gandrung. Romy mengatakan dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai nasib Budi Gunawan.
“Kami [KIH-Presiden] menegaskan tidak ada perpecahan antara Pak Jokowi dengan Ibu Mega dan Pak Surya Paloh atau pun antara Jokowi dan KIH. Beliau [Jokowi] menyatakan tidak terbesit 1% pun akan meninggalkan KIH atau sebaliknya. Kami sama sekali tidak ada perbedaan,” kata Romy saat ditemui wartawan di sela-sela kunjungan silaturahmi ke Ponpes Al Muayyad, Sabtu siang.
Selain itu, Romy melanjutkan pertemuan itu juga menegaskan posisi KIH terhadap Presiden. KIH memastikan Presiden berjalan pada rel konstitusi dalam pengambilan langkah politik dan kebijakan. Artinya, langkah-langkah Presiden harus berbasis hukum.