Esposin, SOLO — Pertemuan tertutup antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para petinggi partai politik anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Loji Gandrung Solo, Sabtu (14/2/2015), membahas tentang perpecahan hubungan Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Pertemuan tersebut juga menegaskan posisi KIH terhadap keputusan yang akan diambil Presiden Jokowi terkait dengan nominasi kapolri.
Dalam pertemuan tersebut Jokowi dan KIH bersepakat bulat bahwa Presiden akan mengambil keputusan tentang calon kapolri setelah ada putusan praperadilan dari pengadilan.
Pertemuan di rumah dinas Wali Kota Solo berlangsung pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.30 WIB. Para petinggi partai yang hadir meliputi Megawati Soekarnoputri, Surya Paloh bersama Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bersama Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy.
Sementara, di Pondok Pesantren Al Muayyad Mangkuyudan, Laweyan, Solo, Ketua Umum PPP Romahurmuziy membeberkan hasil pertemuan Presiden-KIH di Loji Gandrung.
Romy, sapaan akrabnya, mengatakan pertemuan di Loji Gandrung itu hanya untuk menegaskan sikap KIH yang mengusung, mendukung dan mengawal pemerintahan Jokowi sampai tuntas 2019.
“Kami [KIH-Presiden] menegaskan tidak ada perpecahan antara Pak Jokowi dengan Ibu Mega dan Pak Surya Paloh atau pun antara Jokowi dan KIH. Beliau [Jokowi] menyatakan tidak terbesit 1% pun akan meninggalkan KIH atau sebaliknya. Kami sama sekali tidak ada perbedaan,” kata Romy saat ditemui wartawan di sela-sela kunjungan silaturahmi ke Ponpes Al Muayyad, Sabtu siang.