JAKARTA--Walikota Solo Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi masuk dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, pencalonan Jokowi belum final karena PDIP masih menggodok sejumlah nama lain.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Jokowi salah satu tokoh yang masuk dalam penjaringan. Tapi banyak kader yang bisa kita lihat dari hasil survei yang sedang berjalan saat ini. Masih digodok tapi rencananya namanya dimasukkan ke DPP," ungkap Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Effendi juga menjelaskan bahwa sistem penjaringan dan survei internal telah menjadi aturan baku dalam partai berlambang kepala banteng.
"Kita melihat bukan hanya survei, tapi survei menjadi salah satu dari kriteria kita memilih calon-calon yang ikut mendaftar dalam penjaringan itu," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini juga menjelaskan bahwa partainya akan memilih calon-calon yang memiliki wawasan nasionalis dan tidak hanya mementingkan urusan-urusan pragmatis saja dalam menjalankan sebuah kebijakan.
"Kemudian figurnya juga jangan yang pragmatis, harus yang konseptual sesuai dengan keberadaan Jakarta yang merupkan Ibu Kota negara. Jadi jangan hanya melihat Jakarta sebagai provinsi saja," tegasnya.
Effendi juga menjelaskan bahwa partainya tidak akan membedakan calon gubernur dan wakil gubernur DKI berasal dari sipil maupun militer. Menurutnya hal tersebut sama saja.
"Kita tidak pertimbangkan lagi. Kadang-kadang militer tindakannya jadi sipil, yang sipil bisa bertindak seperti militer," terangnya.
(JIBI/SOLOPOS/Wahyu Kurniawan)