Esposin, MALANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara tentang fenomena persekusi yang muncul di berbagai tempat. Di Kota Malang, Presiden menegaskan bahwa tindakan persekusi berlawanan dengan asas-asas hukum negara.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Sangat berlawanan dengan asas-asas hukum negara, jadi perorangan maupun kelompok-kelompok maupun organisasi apa pun tidak boleh main hakim sendiri, tidak boleh," kata Presiden Jokowi seusai acara Kajian Ramadan 1438 Hijriah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang Dome, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (3/6/2017).
Apalagi, kata Presiden Jokowi, jika persekusi tersebut dilakukan mengatasnamakan penegakan hukum, hal itu tidak dibenarkan. "Tidak ada, tidak boleh dan tidak ada. Kita bisa menjadi negara barbar kalau hal seperti ini dibiarkan," ujar Jokowi.
Presiden mengungkapkan bahwa dirinya sudah memerintahkan Kapolri untuk melakukan penegakan hukum dengan penindakan tegas terhadap praktik persekusi dan hal tersebut tidak boleh dibiarkan.
"Dan siapa pun, baik individu, kelompok maupun organisasi masyarakat dari kelompok mana pun segera hentikan. Hentikan dan semuanya serahkan persoalan itu kepada aparat hukum, kepada kepolisian," kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya, saat meresmikan SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada Sabtu pagi, Presiden juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak terjebak untuk saling menghujat, fitnah, hingga menyebarkan kabar palsu (hoax) melalui media sosial. Presiden meminta masyarakat produktif dalam pembangunan bangsa.
"Saling menyalahkan, memfitnah, membuat berita-berita hoax di media sosial, ini ada hal-hal yang tidak produktif, hal-hal yang tak memiliki kontribusi pada negara ini," kata Jokowi dalam sambutannya.